Sabtu, 28 September 2013

Zaman Pra aksara

Informasi Halaman :
Author : Alip Hadi Mujiono, Staf Pengajar TIK di SMP NU 02 Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Judul Artikel : Zaman Pra aksara
URL : http://kamisiapmembantumu.blogspot.com/2013/09/zaman-pra-aksara.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!

Pengertian zaman praaksara


Sebenarnya
 ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka,
Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman
 tidak adanya tulisan. Batas antara zaman Praaksara dengan zaman sejarah
 adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa
 Praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah
adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman Praaksara atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama
tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu
bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah





Gambar berikut: Hubungan zaman praaksara dan zaman sejarah









Hubungan zaman praaksara dan zaman sejarah








Sumber informasi zaman praaksara


Sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kehidupan zaman praaksara:


1. Fosil


2. Artefak


Fosil
 adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses
kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam
ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan
ribuan tahun di dalam tanah.


Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).




Gambar fosil manusia









fosil manusia







Selain
 fosil yang menjadi sumber Praaksara juga terdapat artefak yaitu
peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat
dari batu, tulang, kayu dan logam




Gambar artefak dari batu






artefak dari batu




Pembabakan zaman praaksara


1.  Pembabakan Zaman Praaksara berdasarkan Geologi


Geologi
 adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan
geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman.
Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan Praaksara
yang terdiri dari:


a.   ARKAEKUM/zaman tertua


Zaman
 ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi
masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu
Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian
berikutnya.


b.  PALEOZOIKUM/zaman primer atau zaman hidup tua


Zaman
 ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman
ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang
tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang tersebut
 amatilah gambar berikut ini.







kehidupan pada zaman primer









c.   MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan


Zaman
 ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis
 reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering
disebut juga dengan zaman reptil. Amati gambar berikut:




Kehidupan Pada zaman sekunder








Setelah
 berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu
jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali
tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya
 berlangsunglah zaman hidup baru





d.  NEOZOIKUM/zaman hidup baru


Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:





1)  Tersier/zaman ketiga


Zaman
 ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini
ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis
primat, contohnya kera.





2)  Kuartier/zaman keempat


Zaman
 ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman
terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang
disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen






Pembabakan Zaman Pra Aksara berdasarkan Geologi





Manusia purba di Indonesia


Manusia
 yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil.
Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri
dari beberapa jenis. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari
Eropa pada abad ke-19, di mana mereka tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang fosil manusia di Indonesia. Penyelidikan fosil
manusia selain dilakukan oleh orang-orang eropa, juga dilakukan oleh
para ahli dari Indonesia, yaitu seperti Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr.
teuku Jacob, Dr. Otto Sudarmadji dan Prof. Dr. Soejono.





Jenis-jenis Manusia purba di Indonesia:


a.   Meganthropus


Seperti
 yang telah diuraikan pada materi sebelumnya, Von Koenigswald menemukan
tengkorak di Desa Sangiran tahun 1941. Tengkorak yang ditemukan berupa
tulang rahang bawah, dan gigi geliginya yang tampak mempunyai batang
yang tegap dan geraham yang besar-besar. Dari penemuan tersebut, maka
oleh Von Koenigswald diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus yang
artinya manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa. Fosil tersebut
diperkirakan hidupnya antara 20 juta - 15 juta tahun yang lalu, dan
berasal dari lapisan Jetis.





b.  Pithecanthropus/Homo Erectus


Dengan
 kedatangan Eugene Dubouis ke Pulau jawa tahun 1890 di Trinil, Ngawi
ditemukan tulang rahang, kemudian tahun 1891 bagian tengkorak dan tahun
1892 ditemukan tulang paha kiri setelah disusun hasil penemuan
fosil-fosil tersebut oleh Eugene Dubouis diberi nama Pithecanthropus
Eractus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Dan sekarang fosil
tersebut dinamakan sebagai Homo Erectus dari Jawa. Homo Erectus hidupnya
 diperkirakan antara 1,5 juta - 500.000 tahun yang lalu dan berasal dari
 Pleistocen tengah atau lapisan Trinil





c.   Homo Sapiens


Homo
 Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama
 dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia
sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.


Jenis fosil Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia terdiri dari:


1.
  Fosil manusia yang ditemukan di daerah Ngandong lembah Sungai Bengawan
 Solo tahun 1931 - 1934. Fosil ini setelah diteliti oleh Von Koenigswald
 dan Weidenreich diberi nama Homo Sapiend Soloensis (Homo Soloensis).


2.
  Fosil manusia yang ditemukan di Wajak (Tulung Agung) tahun 1889 oleh
Van Reitschotten diteliti oleh Eugene Dubouis kemudian diberi nama
menjadi Homo Sapiens Wajakensis












Peta Penemuan Fosil Manusia Purba

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di www.roomantik.com

0 komentar:

Posting Komentar